Mencermati Tuntutan Buruh pada UMP 2014
Seperti sedang mencandu buruh ketagihan mendesak kenaikan Upah Minimum hingga batas tidak rasional. Sehabis kemarin mendapat kenaikan gaji 2,2 juta di tahun 2013 ini, buruh mantap minta 3,7 juta tahun depan. Kilah buruh tuntut kenaikan UMP 2014 tentu saja adalah kebutuhan hidup. Berikut adalah argumen kebutuhan hidup dari pihak buruh yang mencapai angka 4 juta per bulannya:A. KHL Pekerja Lajang di DKI Jakarta:
1. Perumahan Rp 1.250.000 dengan rincian:
- Sewa rumah (3 petak)/ cicilan rumah tipe 36: Rp 750 ribu.
- Perumahan 30 item (kasur, tempat tidur, sprei, meja, lemari, dispenser, mesin cuci, kipas angin, perlengkapan makan): Rp 300 ribu.
- Listrik 900 watt: Rp 100 ribu
- Air PAM: Rp 100 ribu
2. Transportasi Rp 570 ribu dengan rincian:
- 2x naik angkot (pulang-pergi): Rp 12 ribu x 30 hari = Rp 360 ribu
- Bus Transjakarta (pulang-pergi): Rp 7 ribu x 30 hari = Rp 210 ribu
3. Makan dan minum Rp 1.060.000 dengan rincian:
- Makan pagi (nasi uduk telor): Rp 5 ribu x 30 hari = Rp 150 ribu
- Makan siang (nasi soto): Rp 9 ribu x 30 hari = Rp 270 ribu
- Makan malam (nasi goreng): Rp 8 ribu x 30 hari = Rp 240 ribu
- Buah-buahan: Rp 100 ribu per bulan
- Minuman teh: Rp 2 ribu x 30 hari = Rp 60 ribu
- Kopi: Rp 2.500 x 30 hari = Rp 75 ribu
- Air mineral: Rp 3 ribu x 30 hari = Rp 90 ribu
- Susu: Rp 2.500 x 30 hari = Rp 75 ribu
4. Sandang (pakaian, celana, kaos, sepatu, dll): Rp 300 ribu
5. Pendidikan (langganan koran): Rp 15 ribu
6. Kesehatan (sabun, odol, bedak, dll): Rp 150 ribu Total 1 sampai 6: Rp 3.345.000
7. Rekreasi dan tabungan (3 persen dari Rp 3.345.000) = Rp 100 ribu Total KHL buruh lajang: Rp 3.445.000
Menghitung UMP berdasarkan UU Nomor 13/2003:
B. UMP:
1. Produktivitas rata-rata: 4 persen
2. Pertumbuhan ekonomi: 6 persen
3. Inflasi: 9 persen
Total: 19 persen
4. 19 persen dari KHL (Rp 3.445.000) = Rp 645.550
UMP DKI Jakarta 2014: KHL (Rp 3.445.000) + Rp 645.550 = Rp 4.099.550
Audit Ulang Argumen Kalkulasi Alasan Buruh Tuntut Kenaikan UMP 2014
Kebutuhan yang buruh tuntut memang suatu angka yang bisa diperdebatkan. Di satu sisi angka tersebut kelihatan ideal untuk mencapai tangga kesejahteraan, di sisi yang lain angka angka di atas terlihat “manja”. Poin-poin angka di atas cuma melihat apa yang buruh inginkan ideal dalam tiap poinnya, tapi tidak mengacuhkan konteks persaingan kerja dan bisnis yang ada sekarang.
Buruh sama sekali tidak paham atau tidak mau paham bahwa keterpenuhan seluruh kebutuhan hidup bukanlah tanggung jawab perusahaan. Itu adalah pilihan. Kalau memang merasa tidak terpenuhi, silakan pindah ke perusahaan lain, atau buka perusahaan sendiri.
Kalau mau rasional, hitung-hitungan buruh harus dipreteli. Mari simak hitungan alasan buruh tuntut kenaikan UMP 2014. Biar belajar supaya tidak egois dan bermental tempe.
1. Perumahan
a. Buruh muda dan lajang belum punya tanggungan, wajar untuk di kostan lebih dahulu. Para lulusan S1 bahkan S2 yang baru bekerja pun banyak yang masih kost.
b. Buruh muda langsung perlu mesin cuci? dispenser? Konyol. Kalaupun mau haruskah dipikirkan oleh perusahaan?
c. Listrik 900 watt Rp 100 ribu.
d. Air PAM
2. Transportasi Rp 338 ribu dengan rincian:
a. 2x Naik angkot pulang pergi
b. Bus Transjakarta Rp 7 ribu dikali
3. Makan dan minum
Makanan
a. Makan pagi (nasi uduk telor ) 5 ribux30= Rp 150 ribu
b. Makan siang (nasi soto) 9 ribux30= Rp 270 ribu
c. Makan malam (nasi goreng) 8 ribux30= Rp 240 ribu
Minuman
a. Teh 2 ribux30= Rp 60 ribu
4. Tidak masuk akal buruh dapat 300 ribu untuk pakaian / sepatu sebulannya. Pekerja sektor lain pun tidak membeli sesering itu.
Berarti Total untuk Hidup: Rp 1.872.540
Dengan kata lain, sebenarnya angka 2,2 juta yang buruh dapat di tahun 2013 sudah sangat menguntungkan buruh. Di mana sebenarnya buruh mendapatkan selisih sekitar 320 ribu tambahan yang bisa jadi tabungan atau foya foya untuk tambahan rokok maupun pulsa. Jadi sebaiknya UMP 2014 nanti kenaikkannya sebaiknya hanya mengikuti inflasi saja. Jangan keserakahan menjadi alasan buruh tuntut kenaikan UMP 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar